Senin, 14 Januari 2013

FAKTOR KARIES GIGI PADA MURID SDN 1 RAHA KAB. MUNA

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KARIES GIGI PADA
MURID SDN 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Ratna Umi Nurlila
Dosen STIKES Mandala Waluya Kota Kendari
Abstrak
Karies gigi merupakan suatu proses kronis regresif yang dimulai denagan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dan substrat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan orang tua, konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi denagan kejadian karies gigi. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Sampel dalam penelitian berjumlah 51 responden yang diperoleh secara proportional stratified random sampling. Data didapatkan menggunakan kuesioner.
A.Pendahuluan
Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dengan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dan substrat (medium makanan bagibakteri) dan timbul destruksi komponen-komponen organik dan akhirnya terjadi kavitasi (pembentukan lubang) yang tidak dapat diperbaiki lagi oleh tubuh melalui proses penyembuhan.
Keluhan sakit gigi berakibat seseorang tidak dapat bekerja atau pergi ke sekolah. Dampak karies gigi yang paling dirasakan adalah makanan menyangkut,diet kurang memuaskan,nafas bau,sulit mengunyah,menghindari makanan tertentu,rasa gigi ngilu,tidak nyaman mengunyah serta rasa sakit gigi. (Situmorang 2005).
Pengetahuan,kesadaran dan kebiasaan orang tua dalam merawat kesehatan gigi anaknya sangat berpengaruh terhadap timbulnya kerusakan pada gigi. Masalah tingginya angka penyakit gigi dan mulut sangat dipengaruhi oleh factor perilaku masyarakat. Kesadaran masyarakat untuk datang berobat kefasilitas elayanan kesehatan masih rendah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
  1. Apakah ada hubungan antara pengetahuan orang tua dengan kejadian karies gigi pada anak SDN 1 Raha Kabupaten Muna
  2. Apakah ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak SDN 1 Raha Kabupaten Muna
  3. Apakah ada hubungan antara kebiasaan menggosok gigi denagan kejadian karies gigi pada anak SDN 1 Raha Kabupaten Muna
C.Metode Penelitian
Jenis penelitian adalah survei analitik dengan bentuk Desain cross sectional study, dimana hubungan antara pengetahuan orang tua, konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi. Tehik penarikan sampel dalam penelitian ini yaitu membagi hasil kedalam kelompok tertentu berdasarkan jenjang kelas kemudian ditark dengan keterwakilan yang sama.
Data yang diperoleh dan akan dianalisis menggunakan analisis statistic univarit dan bivariat, kemudian ditampilkan dalam bentuktabel dan tekstual, serta selanjutnya diinterpretasiakan dalam bentuk penjelasan.
D. Hasil dan Pembahasan
  1. Hubungan pengetahuan orang tua dengan kejadian karies gigi pada murid SDN 1 Raha Kabupaten Muna.
Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka mengetahui tentang definisi,penyebab,akibat dan bagaimana cara mencegah karies gigi. Semakin baik pengetahuan orang tua responden tentang karies gigi diharapkan dapat menjadi landasan bagi orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak dirumah.
Semakin kurangnya kesadaran orang tua, masih dianutnya paradigm sakit dalam lingkungan masyarakat sehingga membuat mereka menunggu terjadinya masalah kesehatan disekitar mereka, kemudian mencari pertolongan kesehatan.
Hasil penelitian (Sheizi, 2007) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikanantara pengetahuan dan perilaku personal higiene responden. Hal ini berarti bahwajika pengetahuan anak semakin baik, maka perilaku personal higiene mereka akan semakin baik.
  1. Hubungan konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada murid SDN 1 Raha Kabupaten Muna
Konsumsi makanan kariogenik adalah kebiasaan mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu timbulnya kerusakan gigi yaitu makanan yang kaya akan gula.
Kegiatan menggosok gigi tidak memenuhi syarat turut menjadi penyebab terjadinya karies gigi. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat konsumsi karbohidrat dan kesukaan makanan kariogenik dengan terjadinya karies gigi.
Tindakan pengambilan keputusan dari orang tua dalam penyediaan makanan yang baik sangat dipengaruhi oleh kesiapan psikologi orang tua diantaranya tingkat pendidikan.
  1. Hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada murid SDN 1 Raha Kabupaten Muna
Kesehatan mulut tidak dapat lepas dari etiologi dengan plak sebagai factor terjadinya karies. Penelitian menunjukkan bahwa jika semua plak dibersihkan dengan cermat tiap 48 jam, penyakit gusi dapat dikendalikan. Pemilihan sikat gigi yang tidak sesuai dengan bentuk mulut sehingga tidak dapat membersihkan dengan sempurna seluruh permukaan gigi, tehnik penyikatan gigi yang tidak benar dan tidak digantinya sikat gigi pula menyebabkan karies gigi.
Pervalensi karies gigi yang cukup tinggi disebabkan pula karna kurangnya kesadaran orang tua dalam mengawasi dan mengajarkan pemeliharaan kesehatan gigi. Selain itu faktor anggapan dimasyarakat bahwa penyakit gigi dan mulut bukan merupakan penyakit yang serius. Karies gigi adalah penyakit yang kronis yang dampaknya baru dirasakan setelah dalam jangka waktu lama. Apabila dibiarkan maka karies gigi ini dapat meluas mengenai seluruh gigi sehingga keadaan menjadi lebih parah dengan akibat lanjut yaitu pulpa nekrosis dan kelainan jaringan periapikal dan kerusakan pada gigi permanen. Pada saat itu penderita akan merasa sulit makan dan akan mempengaruhi produktivitas penderitanya . Karies gigi dapat dicegah lebih awal melalui pemahaman dan peran serta orang tua dalam memelihara kesehatan gigi anak. Salah satu tindakan pencegahan adalah tindakan penyikatan gigi setiap hari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.

BAB II

Halaman
Kesalahan
Penulisan yang salah
132
Kesalahan penulisan EYD pada kata resiko
Risiko untuk menderita karies gigi bila mengkonsumsi makana kariogenik
131
Kesalahan EYD dalam spasi
Perilaku personal higiene seseorang menunjukkan perilaku
132
Kesalahan EYD dalam spasi
Konsumsi makanan kariogenik adalah kebiasaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar