FAKTOR
PENYEBAB TERJADINYA KARIES GIGI PADA
MURID
SDN 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Ratna
Umi Nurlila
Dosen
STIKES Mandala Waluya Kota Kendari
Abstrak
Karies gigi merupakan suatu proses kronis regresif yang
dimulai denagan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya
keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh
pembentukan asam mikrobial dan substrat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara pengetahuan orang tua, konsumsi makanan kariogenik dan
kebiasaan menggosok gigi denagan kejadian karies gigi. Metode
penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan
cross sectional study. Sampel dalam penelitian berjumlah 51 responden
yang diperoleh secara proportional stratified random sampling. Data
didapatkan menggunakan kuesioner.
A.Pendahuluan
Karies gigi adalah suatu proses kronis regresif yang
dimulai dengan larutnya mineral email sebagai akibat terganggunya
keseimbangan antara email dengan sekelilingnya yang disebabkan oleh
pembentukan asam mikrobial dan substrat (medium makanan bagibakteri)
dan timbul destruksi komponen-komponen organik dan akhirnya terjadi
kavitasi (pembentukan lubang) yang tidak dapat diperbaiki lagi oleh
tubuh melalui proses penyembuhan.
Keluhan sakit gigi berakibat seseorang tidak dapat
bekerja atau pergi ke sekolah. Dampak karies gigi yang paling
dirasakan adalah makanan menyangkut,diet kurang memuaskan,nafas
bau,sulit mengunyah,menghindari makanan tertentu,rasa gigi
ngilu,tidak nyaman mengunyah serta rasa sakit gigi. (Situmorang
2005).
Pengetahuan,kesadaran dan kebiasaan orang tua dalam
merawat kesehatan gigi anaknya sangat berpengaruh terhadap timbulnya
kerusakan pada gigi. Masalah tingginya angka penyakit gigi dan mulut
sangat dipengaruhi oleh factor perilaku masyarakat. Kesadaran
masyarakat untuk datang berobat kefasilitas elayanan kesehatan masih
rendah.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
- Apakah ada hubungan antara pengetahuan orang tua dengan kejadian karies gigi pada anak SDN 1 Raha Kabupaten Muna
- Apakah ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak SDN 1 Raha Kabupaten Muna
- Apakah ada hubungan antara kebiasaan menggosok gigi denagan kejadian karies gigi pada anak SDN 1 Raha Kabupaten Muna
C.Metode
Penelitian
Jenis penelitian adalah survei analitik dengan bentuk
Desain cross sectional study, dimana hubungan antara pengetahuan
orang tua, konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi.
Tehik penarikan sampel dalam penelitian ini yaitu membagi hasil
kedalam kelompok tertentu berdasarkan jenjang kelas kemudian ditark
dengan keterwakilan yang sama.
Data yang diperoleh dan akan dianalisis menggunakan
analisis statistic univarit dan bivariat, kemudian ditampilkan dalam
bentuktabel dan tekstual, serta selanjutnya diinterpretasiakan dalam
bentuk penjelasan.
D.
Hasil dan Pembahasan
- Hubungan pengetahuan orang tua dengan kejadian karies gigi pada murid SDN 1 Raha Kabupaten Muna.
Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa sebagian
besar dari mereka mengetahui tentang definisi,penyebab,akibat dan
bagaimana cara mencegah karies gigi. Semakin baik pengetahuan orang
tua responden tentang karies gigi diharapkan dapat menjadi landasan
bagi orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak dirumah.
Semakin kurangnya kesadaran orang tua, masih dianutnya
paradigm sakit dalam lingkungan masyarakat sehingga membuat mereka
menunggu terjadinya masalah kesehatan disekitar mereka, kemudian
mencari pertolongan kesehatan.
Hasil penelitian (Sheizi, 2007) menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang
signifikanantara pengetahuan dan perilaku
personal higiene responden. Hal ini berarti bahwajika pengetahuan
anak semakin baik, maka perilaku personal higiene mereka akan
semakin baik.
- Hubungan konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada murid SDN 1 Raha Kabupaten Muna
Konsumsi makanan kariogenik adalah kebiasaan
mengkonsumsi makanan atau minuman yang dapat memicu timbulnya
kerusakan gigi yaitu makanan yang kaya akan gula.
Kegiatan menggosok gigi tidak memenuhi syarat turut
menjadi penyebab terjadinya karies gigi. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan
bahwa ada hubungan antara tingkat konsumsi karbohidrat dan kesukaan
makanan kariogenik dengan terjadinya karies gigi.
Tindakan pengambilan keputusan dari orang tua dalam
penyediaan makanan yang baik sangat dipengaruhi oleh kesiapan
psikologi orang
tua diantaranya tingkat pendidikan.
- Hubungan kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada murid SDN 1 Raha Kabupaten Muna
Kesehatan mulut tidak dapat lepas dari etiologi dengan
plak sebagai factor terjadinya karies. Penelitian menunjukkan bahwa
jika semua plak dibersihkan dengan cermat tiap
48 jam, penyakit gusi dapat dikendalikan.
Pemilihan sikat gigi yang tidak sesuai dengan bentuk mulut sehingga
tidak dapat membersihkan dengan sempurna seluruh permukaan gigi,
tehnik penyikatan gigi yang tidak benar dan tidak digantinya sikat
gigi pula menyebabkan karies gigi.
Pervalensi karies gigi yang cukup tinggi disebabkan pula
karna kurangnya kesadaran orang tua dalam mengawasi dan mengajarkan
pemeliharaan kesehatan gigi. Selain itu faktor
anggapan dimasyarakat bahwa penyakit
gigi dan mulut bukan merupakan penyakit yang serius. Karies gigi
adalah penyakit yang kronis yang dampaknya baru dirasakan setelah
dalam jangka waktu lama. Apabila dibiarkan maka karies gigi ini dapat
meluas mengenai seluruh gigi sehingga keadaan menjadi lebih parah
dengan
akibat lanjut yaitu pulpa nekrosis dan kelainan jaringan periapikal
dan kerusakan pada gigi permanen. Pada saat itu penderita akan merasa
sulit makan dan akan mempengaruhi produktivitas penderitanya . Karies
gigi dapat dicegah lebih awal melalui pemahaman dan peran serta orang
tua dalam memelihara kesehatan gigi anak. Salah satu tindakan
pencegahan adalah tindakan penyikatan gigi setiap hari dengan
menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
BAB II
Halaman
|
Kesalahan
|
Penulisan yang salah
|
132
|
Kesalahan penulisan EYD pada kata resiko |
Risiko untuk menderita karies gigi bila
mengkonsumsi makana kariogenik |
131
|
Kesalahan EYD dalam spasi |
Perilaku personal higiene seseorang
menunjukkan perilaku
|
132
|
Kesalahan EYD dalam spasi |
Konsumsi makanan kariogenik adalah
kebiasaan |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar