Tugas Makalah:
Bahasa Indonesia
BAHASA BAKU DAN
TIDAK BAKU
OLEH:
FITMALINDA
FITRIYANI
LINDA ASNAWATI
MUNAWARAH ANWAR
JURUSAN
TARBIYAH PBA/IB
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SULTAN
QAIMUDDIN
KENDARI
2012
KATA
PENGANTAR
Asslamu ‘alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah,
segala puji bagi
Allah yang
memberikan nikmat Iman dan Islam, kesehatan, dan kemampuan kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Rasul
yang membimbing kita dari gelapnya alam jahiliah menuju terangnya nur
Islam.
Tak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada
dosen mata kuliah”
BAHASA INDONESIA”,
yang telah memberikan bimbingan kepada kami dalam pembuatan makalah
ini.
Kami sepenuhnya
sadar bahwa kami hanya manusia biasa yang penuh dengan keterbatasan
dan tidak mungkin mamapu menjadi sempurna, karena sesungguhnya
kesempurnaan itu hanyalah milik Allah SWT. oleh karena itu, dengan
terselesaikannya makalah ini kami mohon maaf apabila didalamnya
terdapat banyak kesalahan, olehnya kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kedepan lebih baik sangat kami harapkan.
Kendari
28 September 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
- RUMUSAN MASALAH
- TUJUAN
BAB
II PEMBAHASAN
- PENGERTIAN BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU
- CIRI-CIRI BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU
- FUNGSI BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU
- PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU
BAB
III PENUTUP
- KESIMPULAN
- SARAN
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar belakang
Bahasa adalah sistem
lambang yang berupa bunyi, bersifat arbiter, dan digunakan oleh suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi
diri. Lambang yang digunakan dalam sistem bahasa adalah berupa bunyi,
yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap.
Sebagai sebuah
sistem, maka bahasa juga memiliki aturan, kaidah atau pola tertentu,
baik dalam bidang tata bunyi, tata bentuk kata, maupun tata bentuk
kalimat, maka apabila aturan, kaidah, atau pola ini dilanggar,
komunikasi dapat terganggu. Dalam bahasa baku sejarah umum
perkembangan bahasa menunjukan bahwa ragam bahasa yang baku dan benar
menunjukan gengsi dan wibawa yang tinggi, karena ragam itu dipakai
juga oleh kaum yang berpendidikan, yang kerenanya ia dapat menjadi
pemuka di berbagai bidang kehidupan yang penting.
Bahasa Indonesia
bukanlah sebuah sistem yang tunggal. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
yang hidup mempunyai variasi-variasi yang masing-masing memiliki
fungsi sandiri dalam proses komunikasi.
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang di atas, maka kita dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
- Pengertian bahasa baku dan tidak baku
- Ciri-ciri bahasa baku dan tidak baku
- Fungsi bahasa baku dan tidak baku
- Penggunaan bahasa baku dan tidak baku
- Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini yaitu:
- Agar kita mengetahui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Agar kita dapat membedakan antara bahasa baku dan tidak baku
- Agar dalam berkomunikasi tidak terganggu akibat kesalahan dalam berbahasa
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Bahasa Baku dan Tidak Baku
Bahasa merupakan
salah satu alat untuk mengadakan interaksi terhadap manusia yang
lain. Jadi bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan dengan manusia.
Dengan adanya bahasa kita kita dapat berhubungan dengan masyarakat
lain yang akhirnya melahirkan komunikasi dalam masyarakat.
Bahasa Indonesia
mempunyai sebuah aturan yang baku dalam pengguanaanya, namun dalam
prakteknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang baku
tersebut. Kata-kata yang menyimpang disebut kata non baku. Hal ini
terjadi salah satu penyebabnya adalah faktor lingkungan. Faktor ini
mengakibabkan daerah yang satu berdialek berbeda dengan dialek
didaerah yang lain, walaupun bahasa yang digunakannya terhadap bahasa
Indonesia.
Saat kita
mempergunakan bahasa Indonesia perlu diperhatikan beberapa poin,
misalnya kapan kita mempunyai ragam bahasa baku dipakai apabila pada
situasi resmi, ilmiah, tetapai ragam bahasa non baku dipakai pada
situas santai dengan keluarga, teman, dan di pasar, tulisan pribadi,
buku harian. Ragam bahasa non baku sama dengan bahasa tutur, yaitu
bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam
percakapan
Bahasa Indonesia
Baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya
telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan atau dipakai sebagai
model oleh masyarakat Indonesia secara luas1.
Bahasa Indonesia
Nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima, dan tidak difungsikan sebagai model
masyarakat Indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat
secara khusus2.
- CIRI-CIRI BAHASA BAKU DAN BAHASA TIDAK BAKU
Bahasa Indonesa baku
dan tidak baku memiliki ciri-ciri, yang dimana ciri-ciri itu saling
berlawanan arah antara bahasa baku dan tidak baku, berikut ini
merupakan ciri-ciri tersebut:
- Bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis,yang berupa kaidah dan aturan yang tetap dengan kata lain bahasa baku tidak dapat berubah setiap saat. Sedangkan bahasa tidak baku dapat berubah kapan saja, mengikuti perkembangan zaman.
- Bahasa baku dapat ditandai dengan adanya sifat kecendikiaannya, dimana dalam menjelaskan maksud tertentu dapat dijelaskan sejelas-jelasnya dan tidak menimbulkan kebingungan, sedangkan bahasa tidak baku dalam menjelaskan maksud tertentu masih menimbulkan sedikit pertanyaan, karena bahasa tidak baku masih terpengaruh oleh ucapan daerah.
- Proses pembakuannya bersifat penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa.
- FUNGSI BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU
Adapun funngsi dari
bahasa baku adalah:
- Bahasa indonesia baku berfungsi pemersatu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau menghubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu. Bahasa Indonesia baku mengikat kebinekaan rumpun dan bahasa yang ada di Indonesia dengan mengatasi batas-batas kedaerahan.
- Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lain Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa. Pemilikan bahasa Indoesia baku akan membawa serta atau pretise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan usaha men-capai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui pemero-lehan bahasa baku
- Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas. Sedangkan bahsa tidak baku berfungsi sebagai bahasa santai.
- PENGGUNAAN BAHASA BAKU DAN TIDAK BAKU
Segala sesuatu yang
telah ada pasti memiliki peran dan fungsi masing-masing begitupun
dengan bahasa. Bahasa baku dan tidak baku memiliki penggunaan yang
berbeda. Adapun bahasa baku digunakan dalam kondisi tertentu, seperti
dalam rapat resmi, penulisan surat resmi, dengan kata lain bahasa
baku digunakan dalam kondisi resmi. Sedangkan bahsa tidak baku, dalam
hal ini bahasa santai digunakan dalam pergaulan sehari-hari, dimana
dalam penggunaanya tidak berdasarkan kaidah dan norma dalam berbahasa
baku.
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Setiap bangsa pasti
memiliki bahasa yang berdasarkan kaidah dan aturan, dengan kata lain
bahasa baku. Hal ini dikarenakan bahasa tersebut merupakan bahasa
yang mempersatukan sekaligus menjadi identitas bangsa tersebut.
Walaupun seperti itu, dalam suatu bangsa juga memiliki bahasa yang
terlepas dari bahsa baku, dalam haini merupakan bahasa santai yang
dipergunakan dalam pergaulan dan pembicaraan sehari-hari yang
sifatnya tidak resmi
Penggunaan bahasa
resmi mencerminkan kondisi dan keadaan seseorang, baik situas bicara
maupun predikat seseorang dalam pandangan orang lain, hal ini
dikarenakan bahasa baku dapat mempengaruhi prestise seseorang.
- Saran
Dengan tersusunnya
makalah ini, kami sangat berharap agar kita yang telah mengetahui
bahasa baku dan tidak baku baik dari segi makna maupun pengguanaan,
nantinya dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan
berusaha meminimalisasikan kesalahan dalam berbahasa. Bangsa yang
baik adalah bangsa yang menghargai bahasanya.
DAFTAR PUSTAKA
M.
Fauziah Sitti,2010.Bahasa
Indonesia,
Kendari
Moeliono,
M. Anton, Dardjowidjojo Soenjono, Tata
Bahasa Baku Bahasa Indonesia,
1988, Jakarta, Balai Pustaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar